Minggu, 07 Oktober 2018

Sabun kok Sekeras Batu

ini sabun yang sekeras batu


Suatu hari kawan lama bercerita, tak sengaja menemukan sabun yang saya berikan kepadanya 2 tahun lalu. Sabun itu sudah membatu, keras, buruk rupa, berwarna kecoklatan sehingga nyaris dibuang ibunya.

Merasa sayang,  kawan tadi meminta si ibu mencoba dulu memakai si sabun. Siapa tahu masih berguna. Rupanya cocok. Sabun susu menahun itu membuat wajah si ibu lembut, berseri, dan tidak berkeriput.

Sabun homemade memang dapat tahan lama, tergantung bahan pembuatnya. Sabun yang mengandung tanaman herbal atau minyak esensial misalnya, tahan antara 6 bulan hingga setahun pemakaian. Sedang sabun yang berbahan hanya minyak nabati tahan lebih dua tahun. Saya pernah menyimpan sabun yang umurnya lebih 5 tahun. Masih enak dipakai, bahannya minyak zaitun, minyak kelapa, dan lemak coklat.

Semakin lama umur sabun semakin stabil bentuknya, makin keras, kering, dan awet. Sabun yang  sekeras batu tadi terbuat dari minyak sawit, minyak kelapa, dan susu bubuk dengan perbandingan 1:2:3. Bentuk fisiknya memang keras, tapi kalau sudah kena air mirip jenang. Coba saja buat sendiri kalau tak percaya!

Ah, saya jadi ingat keluhan kawan mengapa tak mandi menggunakan batu saja, seperti tulisan dis (Dahlan Iskan) dalam blognya. Yah, mungkin tulisan ini jawaban sabun batu tadi. Oya, selain membuat wajah lebih halus dan lembab, sabun batu juga memiliki manfaat tambahan. Saat hati Anda kesal karena ulah seseorang, cukup lempar sabun ke si pembuat onar. Atau jika ingin mengusir tikus yang masuk ke dapur, atau kecoak yang tiba-tiba muncul di kamar mandi, timpuk saja dengan sabun batu. Aman kan??




Tidak ada komentar: