Selasa, 21 November 2017

Memanfaatkan Lipstik Bekas

lipgloss buatan sendiri dan lipstik bekas (teman2) :D
Anda pengguna lipstik setia. tak dapat lepas dari lipstik ke mana pun pergi? Mungkin banyak koleksi lipstik Anda, beragam merk, namun pasti ada beberapa yang sangat Anda sayangi karena warnanya oke, atau nyaman dipakai di bibir. Saking sayangnya, tempat lipstik pun disimpan.

Nah, jika Anda enggan membuang lipstik sisa, termasuk membuang tempatnya, dan sangat menyayangi lipstik warna tertentu, mungkin Anda dapat memanfaatkan tempat lipstik dan sisa lipstik di dalamnya untuk tempat lipgloss baru.

Caranya mudah, buat aja lipgloss dan di akhir proses campurkan dengan sisa lipstik di wadahnya, untuk memberi warna terakhir.

Lipgloss biasa dibuat dengan memanaskan beeswax dan butter (cocoa butter, shea butter, mango butter) atau beeswax dengan minyak nabati (minyak kelapa, minyak zaitun dll) dengan perbandingan 1:1 atau 2:1 di atas double boiler atau panci ganda di atas kompor dengan api kecil.

Begitu dua adonan di atas meleleh, segera tambah dengan sisa lipstik untuk memberi warna pada lipgloss, aduk sampai merata, angkat, dan segera dicetak. Jangan menunggu dingin dulu. Segera cetak, karena dalam beberapa detik adonan akan membeku kembali.

Setelah dicetak, baru dinginkan atau masukkan dalam kulkas. Kini lipgloss bertabur warna lipstik kesayangan siap digunakan.

Selamat mencoba :D

note : untuk beeswax, butter atau minyak nabati silakan beli di situs belanja onlen langganan, bisa bukalapak, tokopedia, shopee dll. Boleh juga minta kerabat yang kebetulan punya barang tersebut.

Jumat, 17 November 2017

Deodoran Alami Pemutih Ketiak

deodoran alami dari cocoa butter, minyak nabati, baking soda, dan minyak esensial


"Mengapa ketiak saya hitam? Adakah deodoran yang mampu membuat ketiak cerah, setidaknya sama dengan warna kulit asli saya?"

Ini pertanyaan yang kerap saya dengar selain bagaimana cara memutihkan atau mencerahkan wajah. Ketiak menjadi kehitaman bisa terjadi karena Anda menggunakan deodoran yang salah, atau kerap mencukur bulu di ketiak dan membiarkannya begitu saja (tanpa mengoleskan krim usai dicukur. Namun ada cara membuat bulu di ketiak tumbuh menjadi lebih halus atau membuat warna ketiak kembali sama dengan kulit sekitarnya.

Cara mengembalikan warna ketiak adalah :
1.oleskan masker yang terdiri dari baking soda, perasan lemon atau jeruk nipis, atau minyak nabati seperti minyak zaitun dan minyak kelapa, 15-30 menit sebelum mandi
Campuran bisa berupa baking soda+lemon/jeruk nipis, baking soda+minyak nabati, atau bisa juga scrub gula merah+jeruk nipis.

2.gunakan deodoran alami khusus, yang terbuat dari cocoa butter dan baking soda, dapat pula ditambahkan vitamin E oil atau minyak nabati yang kaya vitamin E. Deodoran ini selain mencerahkan ketiak juga ampuh menghilangkan aroma bau badan.

3.usai mencukur ketiak (jika Anda lebih suka mencukurnya), oleskan krim yang mengandung butter (bisa cocoa butter atau shea butter), beeswax, dan minyak nabati yang berfungsi memulihkan luka akibat pisau cukur sekaligus anti bakteri. Kerap ketika mencukur ketiak, kulit ari di ketiak juga ikut terangkat sehingga timbul luka, kulit menjadi pedih.

Beeswax berfungsi sebagai anti bakteri, minyak nabati seperti minyak biji bunga matahari, minyak kelapa, dll berfungsi mempercepat penyembuhan luka. Saya sendiri lebih suka mencampurnya dengan minyak tagetes yang memang top kalau berhubungan dengan luka, gatal, atau alergi. Sayang, minyak jenis ini agak mahal harganya sehingga harus meramu sendiri.

Beruntung sekarang banyak cara menghilangkan bulu ketiak selain dicukur, misalnya di-wax atau menempelkan cairan kimia tertentu yang berfungsi merontokkan bulu ketiak. Namun, masing-masing cara yang melibatkan bahan kimia tertentu akan memiliki efek samping jangka panjang, karena itu menggunakan bahan sealami mungkin akan lebih baik. Misalnya dengan mengolesi ketiak dengan kapur sirih, beberapa menit kemudian bulu ketek akan rontok sendiri. Andai tumbuh bulu di lain waktu, pertumbuhannya bisa lebih halus.

Selamat mencoba :D 


Rabu, 15 November 2017

Minyak Herbal Buatan Sendiri dan Aplikasinya


minyak tagetes buatan sendiri

Belakangan ini saya sibuk mengembangkan minyak herbal buatan sendiri. Mirip minyak esensial, namun tak butuh mesin penyuling untuk menghasilkannya. Proses dilakukan dengan rendaman selama berbulan-bulan, pada suhu kamar yang diatur sedemikian rupa sehingga tak terkontaminasi bakteri. Proses dapat pula dilakukan melalui pemanasan selama beberapa jam di api kecil atau peralatan mirip kompor, atau bisa dipanaskan langsung di bawah sinar matahari pada waktu tertentu dengan syarat tertentu agar kandungan herbal dan nutrisi di dalam tanaman maupun minyak tak rusak.

Beberapa minyak herbal saya pernah buat adalah minyak tagetes, minyak bunga mawar, minyak bunga kenanga, minyak bunga dan daun sepatu, minyak kopi, minyak rempah (pala, cengkeh, kayu manis, kapulaga), minyak biji pepaya dan wortel. Beberapa minyak butuh proses beberapa bulan agar kandungan herbalnya benar-benar merasuk, beberapa lainnya butuh hanya 12-24 jam lewat pemanasan dengan suhu rendah.

Dalam proses pembuatan, minyak harus dicek secara teratur untuk mengetahui sudah 'masak' atau belum. Pengecekan bisa dilakukan lewat uji kekentalan, aroma, maupun rasa (cek indra, uji fisik). Sedang uji lab bisa dilakukan untuk mengetahui komponen apa saja dalam minyak saat ini dibanding sebelum pembuatan. Jika sudah masak, minyak pun disaring dan disimpan dalam botol beling amber, lalu dimasukkan almari gelap, agar tahan beberapa bulan hingga 2 tahun, tergantung minyak pembawanya (carrier oil).

sampo kopi yang memanfaatkan minyak biji pepaya (dan kini) minyak kopi

Minyak herbal untuk beragam penyakit

Sejauh ini minyak yang saya buat lebih bersifat untuk mengobati gangguan kulit, seperti gatal, alergi, bengkak akibat gigitan serangga (minyak cengkeh, minyak kenanga, dan minyak tagetes).

Ada juga minyak untuk menjaga kelembaban kulit, mengurangi bercak hitam, dan kerut di wajah (minyak kopi, minyak mawar, minyak pala).

Sedang minyak buat menyuburkan dan menghitamkan rambut adalah minyak amla dan minyak bunga daun sepatu.

Ada juga manfaat lain, seperti mengecilkan benjolan akibat wasir/ambeian, yaitu minyak tagetes dan minyak daun ungu.

krim dan lipbalm yang memanfaatkan minyak mawar, minyak tagetes atau minyak kakao


Minyak herbal untuk produk kecantikan

Paling sering saya memanfaatkan minyak herbal sebagai campuran sabun, menggantikan fungsi minyak esensial. Hasilnya memang 'wow', aromanya lebih kuat dan enak di badan. Misalnya minyak kenanga ditambahkan dalam pembuatan sabun kombucha maupun sampo kopi batangan. Minyak kenanga pada sabun kombucha dapat membantu mengobati kulit yang bermasalah (jamur, luka, panu, kadas). Pada sampo kopi, minyak kenangan membantu menghilangkan bekas luka akibat penyakit auto imun di kulit kepala.

Sedang minyak cengkeh dan pala kerap saya gunakan untuk tambahan sabun rempah. Sabun jadi bersifat hangat di kulit, sekaligus anti bakteri dan menghaluskan. Kerap sabun rempah dapat mengatasi jerawat dan ruam alergi di kulit dengan cepat.

Sementara minyak kopi, minyak mawar, dan minyak tagetes lebih sering saya jadikan campuran krim muka dan serum (dipakai malam hari).

Ada lagi minyak yang digunakan sebagai campuran lipgloss (minyak kokoa, minyak kopi, dan minyak vanila).

Dengan membuat minyak sendiri, bisa menekan pembelian minyak esensial yang cukup mahal. (minyak esensial kualitas tinggi umumnya mahal, harga di atas Rp.100.000/5 ml. Minyak esensial yang lebih murah biasanya lebih bersifat aromaterapi ketimbang penyembuh penyakit). Memang dibutuhkan waktu yang panjang untuk memprosesnya, juga ketelitian dan kehati-hatian super, namun jika berhasil sungguh menyenangkan. Apalagi dana saya untuk membeli beragam minyak memang terbatas :P

Salam berkarya :D 

Senin, 18 September 2017

Sabun Pala dan Kepulauan Banda

buah pala di kepulauan banda




Ini mirip hutang. Pada 2016 saya sambang Kepulauan Banda lagi sejenak. Menemui Pongki -tokoh legendaris pada kerusuhan Maluku 1999-2003 yang juga getol memperkaya produk pala Banda (siapa Pongki, sila baca buku 'Negeri Pala'). Saat pulang, saya sempatkan membawa sebotol kecil minyak pala Banda  produknya. Minyak yang harumnya luar biasa, ampuhnya juga di luar kebiasaan. Minyak pala kualitas tinggi, sebagai bahan pewangi maupun obat.

minyak pala dari kepulaua banda, produksi pongki di banda besar
 Minyak pala ini saya jadikan salah satu bahan pembuat sabun rempah. Bahan sabunnya biasa saja, minyak nabati seperti minyak kelapa, minyak sawit, minyak soya, minyak kacang, dll dicampur minyak pala dan sedikit rempah seperti cengkeh dan kayumanis. Hasil sabunnya mirip gambar di bawah.




sabun pala yang diramu dari minyak pala banda, fungsinya antara lain menghilangkan jerawat di punggung, menghaluskan kulit, menyembuhkan panu, kadas, dan kurap.
Aroma sabun nano-nano, tak semata wangi pala, juga pengar cengkeh dan legit kayu manis. Kalau tak biasa aroma rempah campur-campur, mungkin agak terganggu dengan aroma nano-nano.

Sabun pala biasa saya jadikan hadiah ke teman-teman lansia sebagai penghangat badan. Sabun ini ampuh juga menghilangkan jerawat di punggung dan pundak, panu, kurap, maupun penyakit kulit karena jamur.  Ada yang sukacita menerima dan memakai sabun ini, banyak pula yang protes. Sabun pala berbahan utama minyak kacang malah dapat memaksa komedo keluar dari garis hidung, sehingga pemiliknya tingga menghapusnya dengan tangan. Hanya, aroma kacang pala 'agak mengganggu'.

Rencana berikut saya, jika sambang Kepulauan Banda lagi, akan mengawinkan minyak kelapa produksi Pak Guru Ali dengan minyak pala Pongki menjadi sabun lokal yang 'saya yakin seyakin-yakinnya' bakal laku diburu turis manca yang berkunjung ke Banda. Semoga tahun depan rencana ini terwujud.

Salam Pala Banda,




Rabu, 30 Agustus 2017

Sabun Kacang Si Pengangkat Komedo



Disebut sabun kacang karena bahan utamanya minyak kacang, bukan minyak zaitun atau kelapa. Kebetulan, suatu hari saya terhipnotis melihat seorang ibu yang membuat minyak kacang dari kacang tanah yang dikuliti. Kacang tanah kering tanpa kulit ini diblender dengan air, lalu diendapkan semalam. Minyak yang naik diangkat dan menjadi minyak kacang. Aromanya, kacang banget :P

Minyak kacang memiliki fungsi penting bagi kesehatan kulit dan rambut, diantaranya :
1.sebagai minyak pajat, minyak kacang mampu melancarkan peredaran darah
2.untuk mengobati jerawat, apalagi jika dicampur jus jeruk dan dijadikan masker wajah :P
3.melembabkan dan mengobati kulit kering.
4.mengobati ruam-ruam kemerahan pada bayi akibat penggunaan popok dan alergi.
5.melembabkan dan membersihkan puting susu ibu yang menyusui
6.mengangkat komedo di daerah T
7.melembabkan bibir dan mengobati bibir pecah-pecah.
8. mengobati ketombe
9.menumbuhkan dan menyuburkan rambut.

Sifat-sifat di atas -terlepas dari aroma kacangnya yang menyengat- membuat saya bereksperimen dengan minyak kacang, membuat aneka sabun kacang. Ada yang saya campur dengan fermentasi pepaya, lemak kakao, maupun cengkeh. Hasilnya sama saja, jika dijadikan sabun muka, membuat komedo terangkat dari wajah. Jika dijadikan sabun mandi, bintil-bintil akibat biang keringat, alergi, maupun jerawat di punggung pun menghilang.

Mumpung kacang tanah melimpah di tanah air, dan begitu banyak orang yang bermasalah dengan jerawat dan komedo, maka saya kembangkanlah sabun kacang. Carpe Diem !


Rabu, 29 Maret 2017

Sampo Kopi yang 'Moody'

sampo kopi batangan


Seperti kata teman saya Sofie -yang juga menjadi reseller sampo kopi- sampo kopi awalnya dirancang dalam bentuk padat, yang berfungsi menghentikan pertumbuhan uban baru, dan mengurangi uban yang sudah ada. Karena terbuat dari bahan alami, khasiatnya baru terasa beberapa lama setelah pemakaian. Tidak instan. Dan selama pemakaian, pengalaman satu dan lain orang akan berbeda. Ada yang langsung merasakan rambutnya lembut, enak, tidak gatal atau rontok. Ada pula yang merasakan rambutnya menggumpal, kusut, dan semakin rontok.

Pada perkembangannya, sampo kopi tak hanya mengurangi dan menghentikan pertumbuhan uban, tapi juga menghilangkan ketombe dan mengatasi rambut rontok. Bahkan pada pemakaian yang teratur dan cukup lama, rambut pemakainya akan menyubur, mengkilat, dan lembut. Botak di kepala pun perlahan akan tertutupi oleh rambut.

Sehebat itukah manfaatnya? Kalau saya bilang iya, tentu ini promo berlebihan. Padahal saya tak sedang mengejar pembeli. Menyabun dan menyampo harus dilakukan dengan bahagia, senang, dan memberi kesegaran pikiran.

Sebagian pemakai sampo kopi merasakan manfaat di atas. Uban berkurang, ketombe menghilang, rambut menjadi tebal dan banyak. Sebagian lain tidak, bahkan datang dengan banyak keluhan, penuh tuduhan. Mengapa?

1.Jika memiliki rambut sehat, Anda tak membutuhkan sampo kopi. Rambut Anda sudah cukup memproduksi minyak sendiri, melindungi tiap helainya dari teriknya sinar matahari, dan melindungi kulit kepala dari kejamnya cuaca. Anda hanya harus merawatnya secara teratur. Keramas secara teratur, sesekali memanjakannya dengan hairtonik atau pelembab rambut. Anda juga harus menjaganya dengan asupan gizi khususnya vitamin A dan B yang cukup.

Kalau rambut Anda sehat, lalu menggunakan sampo kopi -yang mirip suplemen tambahan dalam makanan- maka akan ada kelebihan produksi minyak di rambut. ALih-alih rambut bertambah sehat, justru terjadi penumpukan minyak di kulit kepala. Hasilnya adalah ketombe, gatal.

Saran saya, kalau rambut sudah sehat dan menginginkan perawatan rambut alami, keramas saja dengan cuka apel, baking soda, atau jeruk nipis. Sesekali beri vitamin rambut seperti jus lidah buaya, jus buah amla, dan sebagainya. Atau beri rambut dengan minyak nabati ala zaitun, soya, namun dalam jumlah terbatas. :P

Jumat, 10 Maret 2017

Membuat Sampo Cair Tanpa Soda Api


sabun zaitun bahan sampo

Saya sering mendapat pertanyaan, apakah membuat dan menjual sampo cair. Karena lebih mendalami 'cold process' dalam membuat sabun, saya tidak membuat sabun atau sampo cair secara khusus. Alasan saya, mencari cara yang lebih hemat energi, hemat tenaga listrik khususnya. Dalam 'cold process' kita biarkan sabun memadat secara alami, tanpa bantuan apapun, hanya menyerahkan kepada udara dan iklim setempat.

Pada pembuatan sabun cair, digunakan teknin 'hot process', yaitu dengan memanaskan adonan minyak+KOH dalam 'crockpot' selama beberapa jam. Cara ini jarang saya gunakan, karena keterbatasan listrik di rumah. Selain itu, bea produksi menjadi mahal. Setidaknya 100ml sampo atau sabun cair harus dijual Rp.40.000 baru dapat untung.

Namun, bukan berarti tak ada cara membuat sampo cair yang lain. Dengan memanfaatkan sabun zaitun padat, kita bisa membuat sampo cair sesuai kebutuhan. Sebelum membuat sampo cair, perhatikan aturan berikut:

1.Perhatikan komposisi sabun zaitun yang dipergunakan, sebaiknya sabun hanya terbuat dari minyak zaitun, atau minyak zaitun dan minyak jarak, atau minyak zaitun, minyak jarak dan minyak kelapa.

2.Sabun tidak mengandung gliserin tambahan, parfum, pengawet, pewarna, ekstrak atau bahan kimia tambahan lainnya, agar proses pemanasan berjalan lancar dan sabun tidak menggumpal setelahnya.

3.Dianjurkan sabun zaitun yang tak beraroma, apalagi jika nanti sampo hendak dipergunakan oleh anak-anak dan bayi. aroma pada sabun, baik yang berasal dari parfum, minyak esensial, atau pewangi, kerap membuat mata pedih.
sampo cair yang dibuat tidak jernih karena bukan hasil 'hot process'


Cara membuat sampo cair :

Minggu, 26 Februari 2017

Sekedar Info Sabun Herbal


sabun mahkota dewa, contoh sabun herbal


Apa itu sabun herbal?

Sabun yang dapat mengurangi, bahkan menyembuhkan, gangguan atau penyakit kulit, misalnya : jerawat, gatal, ruam, panu, kadas, kurap, herpes, keputihan, bau badan, hingga penyakit kelamin.

Mengapa dapat mengurangi, bahkan menyembuhkan gangguan pada kulit (dan kelamin)?

Karena mengandung ramuan herbal.

Apa itu ramuan herbal?

Ramuan yang dikandung oleh sumber-sumber alam, dapat berupa tanaman, hewan, tanah, batu, dan sebagainya.

Apa saja ramuan herbal pada sabun?

1.ramuan yang dikandung oleh penyusun utama sabun (minyak dan lemak penyusun sabun)
2.ramuan tambahan, yaitu yang sengaja ditambahkan pada sabun, dapat berupa aroma, warna, maupun bahan tambahan lainnya.

Apa yang dimaksud dengan ramuan herbal pada penyusun utama sabun?

Lemak atau minyak penyusun sabun, memiliki fungsi/efek herbal tertentu. Misalnya minyak jarak untuk menyuburkan rambut, lemak coklat untuk mengurangi bekas luka, VCO untuk membunuh kuman, dst.

Lalu apa contoh ramuan tambahan?

Daun pandan, misalnya, selain memberi aroma harum pada sabun dan memberi warna hijau, ternyata berfungsi mengurangi rambut rontok dan menghaluskan kulit.

Secang selain berfungsi untuk memberi warna merah gelap, juga menghaluskan kulit dan memperlancar peredaran darah.

Daun sirih berfungsi sebagai anti kuman.

Apa contoh bahan tambahan dalam ramuan tambahan?

Minyak esensial, garam, lumpur, dll.
Minyak esensial cendana, misalnya, berfungsi menghaluskan kulit sekaligus anti penuaan dini.
Garam berfungsi sebagai anti jamur dan anti bakteri.
Lumpur berfungsi menyerap racun di kulit, mengencangkan kulit, selain memberi warna dan tekstur keras pada sabun.



Bagaimana memilih sabun herbal yang baik?

Sabun herbal yang baik apabila unsur penyusunnya, mulai dari lemak, minyak, pewarna, aroma, hingga bahan tambahan lainnya, didisain sesuai dengan kebutuhan Anda. 
Misalnya jika Anda menderita jerawat, maka pemilihan minyak, lemak, bahan tambahan (baik tanaman herbal maupun minyak esensial) memang khusus didisain dengan fungsi untuk mengatasi jerawat sekaligus menghilangkan bekas jerawat dan mengatur pH kulit.


Minggu, 29 Januari 2017

Sabun dan Musim

sabun kelapa yang berfungsi membersihkan tubuh

Ini keluhan sederhana. Ada kawan yang mengaku terbiasa menggunakan sabun berbahan dasar minyak kelapa selama tinggal di Indonesia, dan kulitnya tak bermasalah dengan sabun ini. Ketika berkunjung ke negeri empat musim, dan kebetulan di sana sedang musim gugur, kulitnya menjadi kering dengan sabun kelapa. Anehnya, ketika tiba di Indonesia kembali, kulitnya langsung menerima sabun kelapa dengan baik. Mengapa ini terjadi?

Perubahan musim, cuaca, dan ketinggian di mana kita hidup, memang berperan dalam kondisi kulit tubuh. Anda yang tinggal di tempat-tempat tinggi seperti lereng gunung, akan menghadapi kondisi ekstrim. Sinar matahari menyengat di siang hari, dan dingin menusuk di malam hari. Begitu pula jika tinggal di negeri empat musim. Mungkin di sana nyaris tak berkeringat, suhu lebih kering dan dingin. Sedang di Indonesia, terutama di kepulauan, suhu panas, keringat banyak keluar, kecuali Anda terkurung 24 jam di ruangan ber-AC.

Hal-hal di atas akan mempengaruhi kondisi kulit kita. Mereka yang tubuhnya banyak mengeluarkan keringat, cenderung bergerak, akan membutuhkan sabun yang fungsi utamanya membersihkan tubuh, menghilangkan daki. Itu sebabnya mereka akan cocok menggunakan sabun berbahan dasar minyak kelapa. Jika kita lihat sifat fisika dan kimia minyak kelapa sebagai bahan sabun, akan kita dapat :
komposisi kimia :


Chemical Composition:
Palmitic: 9%
Stearic: 3%
Myristic: 19%
Oleic: 8%
Linoleic: 2%
Lauric: 48%


Sedang, sifat fisikanya sebagai sabun adalah :

Hardness: 79
Cleansing: 67
Conditioning: 10
Bubbly Lather: 67
Creamy Lather: 12

Itu sebabnya sabun berbahan minyak kelapa menjadi sabun pembersih namun kurang melembabkan. Sabun ini bersifat keras namun cepat habis dimakan air, banyak busanya. Mereka yang bepergian ke tempat tinggi atau ke negara empat musim, andai masih menggunakan sabun kelapa, hendaknya melengkapi diri dengan krim atau losyen pelembab kulit (baik wajah, bibir, maupun kulit yang lain) agar kulit tidak kering.

Minggu, 22 Januari 2017

Si Buruk Rupa Penghalus Kulit


si buruk rupa

Saya berikan secara gratis pun belum tentu orang mau, karena bentuknya memang buruk. Mungkin mereka baru mau menerima karena terpaksa atau enggan menolak. Namun ada dua orang yang fanatik menggunakan sabun ini. Si Mbak penjaga perpustakaan tetangga dan kawan ibu, tetangga 5 kanan dari rumah. 

Si Mbak sudah setahun menggunakan si buruk rupa. Wajahnya mulus mirip dipermak di salon kecantikan dengan perawatan mahal. Setiap orang memuji melakukan perawatan wajah di mana, si mbak cuma senyum-senyum dikulum. Mau ngaku pakai si buruk rupa, orang belum tentu percaya. Jadi kalau orang menuduh 'kamu pakai kosmetik ini ya' atau 'kamu ke salon itu ya' si mbak hanya berdehem, hem.

Tetangga satu RT sudah menggunakan sabun ini lebih setahun, mungkin sejak saya menyabun. Tidak seperti konsumen kritis dan rewel, tetangga saya jenis penurut. Apapun bentuk sabun yang saya berikan, dia iyakan.Yang penting wajah tua, keriput, dan kusamnya menjadi bercahaya. Sebagai janda pensiunan dia tak punya banyak pilihan untuk merawat kulit badan dan wajah. Syukurlah, si buruk rupa yang murah meriah, juga sabun garam dan kelapa, cocok di kulitnya. Setidaknya flek-flek tua yang menghiasi kulitnya berkurang, wajahnya lebih cerah dan bercahaya. 


Si buruk rupa kemudian menjadi sabun keluarga, selalu tersedia di kamar mandi. Keluarga saya semula menganggap aneh sabun ini. Sedikit busa, kerap menimbulkan noda kecoklatan di tempat sabun, dan cepat habis. Bagaimana tidak boros, dalam satu kilogram minyak terkandung 400gr susu bubuk. Mirip luluran susu yang dilabur dalam minyak. 

Fungsinya memang menghaluskan kulit, membuang kulit mati dan menyamarkan bekas luka dengan cepat. Awal membuatnya pun karena prinsip re-use, menggunakan kembali bahan yang dianggap mubazir. Susu bubuk nganggur yang nyaris dibuang -karena si anak menolak susu tersebut- lalu kiriman susu dari pabrik susu yang nyaris kedaluarsa. Daripada diberikan ke ayam, lebih baik dibuat sabun ala lulur. Hasilnya sungguh menakjubkan, mulai membuat kulit mulus setelah seminggu pemakaian.

 
Karena bahannya murah, susu bubuk murahan dan dua minyak nabati termurah di pasaran, harga jualnya pun meriah. Pangsa pasarnya jelas, golongan ekonomi menengah ke bawah. Mengapa? Karena memiliki kulit halus, cerah, dan sehat, adalah hak semua orang. Kaya, miskin, lelaki, perempuan. Dan menghasilkan sabun berkualitas baik dengan harga miring -tanpa tambahan bahan berbahaya- sungguh membahagiakan. Itu adalah satu dari sekian alasan sekaligus tujuan saya menyabun.

Salam,