Kamis, 28 April 2016

Pengalaman Menyabun di Maluku

membuat sabun pepaya ala huauli

 


Ternyata sangat menyenangkan jika jalan-jalan membawa sangu sabun. Ini saya alami ketika kembali menjejakkan jazirah al muluk, tepatnya di Pulau Seram, Kepulauan Banda, atau saat transit di Pulau Ambon.



Dalam perjalanan lebih 3 minggu ini saya membekali diri dengan sabun pinus, sabun cengkeh, dan minyak mahkota dewa. Saya menduga ketika masuk ke pedalaman, daerah pegunungan Binaiya -terutama di Seram- maka akan banyak menemui kasus penyakit kulit. Ternyata dugaan saya benar. Di Trans Huaulu banyak sekali orang terkena penyakit kulit, baik bayi, anak, maupun orang dewasa dan manula, mulai panu, kadas, kurap, jerawat, kutu air, dan lainnya.

Penyebab penyakit ini antara lain karena kualitas air tanah yang mereka pergunakan sehari-hari untuk mandi, mencuci, bahkan minum tidak layak, dan mereka kurang menjaga kebersihan tubuh maupun rumah.