Minggu, 23 Oktober 2016

Membuat Bedak dari Bahan Alami

Membuat bedak tabur sendiri tidaklah susah. Banyak bahan alami di sekitar kita, calon bedak yang mumpuni. Bedak alami memiliki beberapa keunggulan dibanding bedak buatan pabrik, di antaranya :
1.tidak mengandung bahan kimia berbahaya sehingga kecil efek sampingannya buat wajah kita
2.tidak menyebabkan alergi
3.tidak menyebabkan jerawat, bahkan bisa mencegah jerawat
4.lebih murah
5.bisa dimodifikasi warnanya sesuai keinginan kita

Beberapa bahan alami yang kerap dijadikan campuran bedak adalah :


ubi garut

1.Tepung garut
Tepung garut dihasilkan dari ubi garut yang diproses menjadi tepung. Banyak manfaat ubi garut seperti mendinginkan kulit, melembabkan kulit, mengobati luka, kulit terbakar, dan beberapa gangguan kulit seperti alergi, ruam, cacar air, gangren, dan gigitan serangga berbisa. Itu sebabnya tepung garut menjadi bahan bedak alami yang paling banyak digunakan.



tepung jagung alias maizena
2.Tepung jagung alias maizena
Tepung jagung kerap digunakan karena mudah didapat. Tepung jagung dapat menghaluskan kulit, mengatasi masalah seperti iritasi dan ruam alergi.





cocoa powder


3.coklat bubuk. Coklat bubuk kaya antioksidan, dapat memperbaiki sel-sel kulit yang rusak, merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru serta menghaluskan kulit. Coklat bubuk juga memiliki kemampuan menyerap sinar UV sehingga mencegah kulit terbakar. Itu sebabnya coklat bubuk kerap dijadikan bedak, apalagi dapat memberi kesan warna yang berbeda, lebih gelap, pada bedak.

Ada dua jenis coklat bubuk di pasaran, yang bersifat raw dan alkali. Coklat bubuk raw dihasilkan langsung dari proses pemisahan lemak coklat dari biji coklat. Coklat bubuk ini bersifat lebih asam, sehingga banyak digunakan sebagai bahan kosmetik seperti lulur, lipstik, bedak. Sedang coklat bubuk yang digunakan dalam industri makanan dan minuman bersifat alkali, hasil pemrosesan coklat bubuk raw tadi. Coklat bubuk alkali aman bagi tubuh/lambung dan pencernaan.




bubuk cendana


4.Bubuk kayu cendana. Tak seharum minyak cendana memang, tapi bubuk kayu cendana memiliki banyak manfaat pada kulit. Bubuk kayu cendana membantu mengatasi jerawat, memudarkan bekas luka, noda hitam dan fleks pada wajah, mengecilkan pori-pori, bahkan bisa mengatasi biang keringat, gatal, kulit yang kemerahan dan beragam masalah kulit lainnya. Belum lagi kemampuannya mencerahkan wajah. Itu sebabnya bubuk cendana menjadi pilihan campuran bedak, walau namanya kurang populer di Indonesia.




tepung kunyit


 5.Kunyit. Banyak manfaat bubuk kunyit bagi kulit, di antaranya anti bakteri sehingga kunyit bisa mencegah dan mengobati jerawat pada wajah yang disebabkan oleh bakteri.
Kunyit juga mencegah penuaan dini, membuat kulit lebih kenyal, serta mencerahkan kulit. Pemilik wajah berminyak bisa memanfaatkan kunyit sebagai bedak, karena kunyit menyerap kelebihan lemak di wajah dan mampu mengontrol produksi lemak di kulit.

kayu legi


6.Kayu legi atau akar manis. Sesuai namanya, kayu legi memang berasa legi/manis, namun tidak disarankan menjadi pemanis buatan karena memicu tekanan darah tinggi.
Bagi kulit, kayu legi memiliki aneka manfaat seperti mencerahkan kulit, menyamarkan bekas luka, mengatasi masalah eksim, psoriasis, kulit kering, kemerahan, ruam, bengkak, dan lainnya. Ini karena kayu legi mengandung zat anti bakteri dan anti radang.
Kayu legi banyak digunakan sebagai bahan tambahan pada industri kosmetik modern. Sabun impor yang mengandung kayu legi misalnya, laku dijual hampir Rp.200.000 per batang. Belum lagi pelembab kulit, lipstik, dan krim kulit. Sayangnya, di Indonesia kayu legi lebih dikenal sebagai obat penyakit 'jeroan' seperti tukak lambung, hati, dan diabetes.

7.Lempung atau tanah liat. Banyak lempung berkualitas baik di Indonesia, misalnya lempung Kasongan atau Jatiwangi yang kerap dijadikan keramik, genting, bahkan kudapan/snack. Sifat lempung ini menyerap racun tubuh. Itu sebabnya lempung banyak dioleskan ke bagian tubuh yang bekas disengat serangga, digigit nyamuk, atau yang bengkak karena alergi.

Masih banyak lagi bahan bedak alami seperti bubuk jahe, tepung beras, dan lainnya. Tapi cukup 6 saja yang saya bahas.


Bagaimana membuat bedak alami?
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membuat bedak, di antaranya :

1.Ukuran tepung/bubuk yang digunakan untuk membuat bedak harus sama. Jangan sampai tepung garutnya sangat halus tapi lempungnya agak kasar, karena akan tampak bertaburan saat dioleskan ke wajah :P

2.Bahan bedak harus higienis agar tidak membuat wajah alergi, gatal, atau bengkak. Itu sebabnya bahan bedak biasanya disangrai dulu, dipanaskan dalam microwave, atau dijemur beberapa lama sebelum digunakan. Jangan gunakan bahan yang sudah tercemar jamur atau berbau apek. Bukannya cantik yang didapat, malah wajah tapir atau kudanil yang sambang.

3.Tidak harus menggunakan semua bahan di atas dalam satu ramuan bedak. Cukup gunakan 1-3 bahan, sesuai kebutuhan kulit. Bedak bayi misalnya hanya butuh tepung garut. Bedak sehari-hari mungkin butuh 2-3 bahan seperti tepung garut, bubuk coklat atau kunyit. Kulit wajah yang penuh jerawat mungkin butuh tepung garut, kunyit, dan kayu legi. Jadi benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan.

4.Buat dalam skala kecil dulu. Misalnya hanya 1-3 sendok makan, cukup untuk pemakaian 1-2 minggu. Jangan langsung berpikir membuat dalam jumlah banyak lalu dibagi-bagikan ke teman atau dijual. Buat dalam skala kecil, diujicobakan ke diri sendiri. Jika bedak sudah habis, bisa berkesperimen lagi dengan takaran atau bahan yang berbeda.

5.Sebagai pengharum bisa digunakan minyak esensial. Tentu saja jenis minyak esensialnya disesuaikan juga dengan kebutuhan dan jenis pemakai. Bedak bayi misalnya menggunakan minyak esensial jenis lavender atau chamomile. Sedang yang memiliki kulit bermasalah bisa menggunakan geranium, nilam, atau lavender.

Selamat mencoba :P

Tidak ada komentar: