Suatu hari seorang kawan -yang tak pernah berjumpa,
namun kerap berkomunikasi lewat fesbuk- menghubungi saya. "Mbak,
saya mau beli sabunnya. Kulit anak saya alergi dengan sabun
biasa....." Banyak dia berkisah, di antaranya dia tinggal di
kota tetangga, sedang melanjutkan studi di kota tempat saya tinggal,
dan sedang hamil anak kedua. Saya tak ingin dia membeli sabun buatan
saya, maka saya buatkan ramuan sederhana buat anaknya. Sabun buat
kulit sensitif berbahan minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak
wijen, serta air rendaman daun sirih. Berharap si ibu muda mau
meluangkan waktu untuk membuatnya sendiri.
sabun anti bakteri dan jamur |
Beberapa kali dia melaporkan hasil pekerjaannya.
Katanya, baru di ujicoba ketiga sabunnya mau mengeras. Namun, walau
tidak mengeras di ujicoba sebelumnya, sabun tetap dikonsumsi oleh
suami dan anaknya. "Kulit anak saya sekarang sudah halus, tidak
alergi lagi. Jerawat di punggung suami saya pun menghilang,"
begitu lapornya kali terakhir.
Saya gunakan ketiga bahan di atas -minyak kelapa,
minyak sawit, dan minyak wijen- selain murah, juga mudah didapat, dan
memiliki khasiat tertentu. Minya kelapa misalnya dikenal mampu
menghaluskan dan memberi kelembaban kepada kulit. Minyak ini juga
berfungsi sebagai antioksidan, sekaligus penghasil busa dalam bentuk
fisik persabunan. Minyak sawit dikenal membuat sabun stabil, tahan
lama, tidak rapuh, dan kuat. Jadi, walau banyak aktivis menyatakan
anti sabun sawit terkait dengan isu lingkungan, saya tetap
menggunakannya. Fungsi minyak sawit dalam persabunan hanya bisa
digantikan oleh lemak babi dan lemak sapi. Kaum vegan, tentu lebih
memilih sawit ketimbang lemak hewani.
Minyak wijen memiliki khasiat penyembuh yang sudah
dikenal ribuan tahun lalu. Selain anti bakteri dan jamur, minyak
wijen mampu menahan gempuran sinar ultraviolet yang dipancarkan
matahari sehingga bagus sebagai tabir surya, menyembuhkan luka,
menghaluskan kulit kasar, dan masih banyak lagi. Khasiat minyak ini
mirip triclosan, zat kimia yang ditambahkan kepada sabun-sabun pabrik
berlabel anti bakteri dan jamur.
Ada lagi seorang kawan yang melaporkan jerawatnya
yang membandel, Saya tanya tentang aktivitasnya sehari-hari, makanan
yang gemar dia santap, dan sebagainya. Banyak hal yang menyebabkan
jerawat. Bisa karena masalah hormonal seperti produksi minyak
berlebihan dari tubuh, alergi debu -termasuk polusi udara- juga
kebiasaan menggaruk-garuk pipi. Dari kebiasaan dan aktivitasnya, baru
bisa saya buat ramuan yang cocok. Jika penyebabnya karena masalah
hormonal, selain mengatur pola makan, dia dapat menggunakan sabun
dengan kadar lemak rendah yang mampu mengikis kelebihan lemak di
wajah/kulitnya. Jika karena polusi atau alergi, menghindari pencetus
alergi dan menggunakan sabun berbahan minyak anti bakteri amatlah
penting. Bahan tambahan seperti sari daun sirih, binahong, kunyit,
secang, hanya bersifat penguat penyembuhan sekaligus pemberi aroma
dan warna.
sabun bayi yang juga bagus buat perawatan penderita psoriasis |
Kalau Anda mau bersusah payah sejenak, mengenal
setiap bahan penyusun sabun dan mempelajari manfaat herbalnya, maka
dengan mudah dapat mengetahui apakah sabun tersebut yang
'benar-benar' Anda butuhkan sesuai kondisi badan Anda. Misalnya, jika
banyak bekas luka di seluruh tubuh, memakai sabun berbahan lemak
kakao dosis tinggi (50% ke atas ) amatlah bagus. Jika Anda kerap
gatal-gatal, bahkan menggoreskan luka di kulit dan belum sembuh,
menggunakan sabun berbahan minyak jarak dan minyak wijen amatlah
membantu. Yang lebih penting lagi, hindari bahan kimia sebisa mungkin
jika Anda memiliki jenis kulit sensitif, menderita alergi atau
gatal-gatal. Ketimbang memilih sabun dengan konten kimia yang Anda
tidak pahami, pilih saja sabun nabati berbahan seperti beeswax,
sesame oil, castor oil, olive oil, cocoa butter, sapponwood, dll.
Umumnya konten di dalam sabun menggunakan istilah asing agar tampak
keren.
Dan jangan lupa, hindari sabun yang mengandung
parfum -fragrance- dan pewarna, buat pemilik kulit sensitif. Pilih
sabun berpewangi minyak esensial oil atau sama sekali tanpa
pengharum. Tentang pewarna, selama pewarna yang digunakan untuk jenis
pewarna makanan sih oke-oke saja. Namun sebaiknya pilih sabun
berpewarna alami seperti kunyit, daun suji, secang, bubuk coklat dan
kopi.
Beberapa hari lalu seorang kawan minta diajari
membuat sabun untuk penderita psoriasis. Psoriasi termasuk jenis
penyakit kulit yang disebabkan oleh gangguan kekebalan tubuh.
Penderita penyakit ini mengalami pergantian kulit jauh lebih cepat
ketimbang orang normal. Jika manusia normal butuh 28 hari buat
berganti kulit, penderita psoriasis hanya butuh sedikit hari saja.
Soal penyakit ini, baca saja di
http://en.wikipedia.org/wiki/Psoriasis
Banyak buku dan artikel yang membahas penyakit ini,
mulai pencegahan maupun pengobatan, secara medis maupun alternatif.
Namun, dalam banyak kasus, jika penderita mengalaminya sejak kecil,
maka nyaris tak mungkin menyembuhkan penyakit ini. Mengurangi
penderitaan, seperti mengurangi rasa sakit saat pergantian kulit,
pergesekan dengan benda lain, mengurangi penampakan gejala bisa saja
dilakukan.
Beberapa blog menuliskan pengobatan alternatif untuk
psoriasis, seperti dalam blog berikut
http://www.homeremedyfind.com/8-top-home-remedies-for-psoriasis/
Dalam grup pembuat sabun dan pengobatan alternatif
yang saya ikuti, penderita psoriasis diminta untuk rajin mengoleskan
minyak zaitun campur kacang setiap hari, atau minyak jarak. Selain
itu dia juga harus melakukan diet seperti hanya memakan makanan
berbahan sayur dan buah, sebaiknya dalam bentuk mentah. Dia juga
harus menghentikan kebiasaan merokok, menghindari minuman beralkohol
dan sebagainya. Namun tak jarang, diat ketat juga tak menyembuhkan
penyakit ini, hanya mengurangi penderitaan penyakit ini.
Jika penderita ingin menggunakan sabun untuk mandi
atau sekedar membersihkan diri, maka sebaiknya gunakan sabun yang
paling alami, yang membantu kulit pekanya melawan kuman, menjaga
kelembaban sekaligus mengobati luka akibat goresan tak sengaja. Untuk
ini saya sarankan penderita menggunakan sabun berbahan utama minyak
zaitun, minyak jarak, dan minyak wijen, atau minyak zaitun, minyak
jarak, dan lilin madu untuk membantu mengurangi gejala fisik penyakit
ini.
Bahan di atas biasa juga dijadikan bahan sabun bayi,
karena kulit bayi dianggap paling halus, paling murni, belum
terkontaminasi apapun selain air susu dan air kencingnya sendiri.
Saya sudah membuat sabun jenis ini beberapa kali,
dan biasanya butuh waktu beberapa hari, bisa 2-5 hari untuk mengeras,
sebelum digunakan 2-3 minggu kemudian usai dilepas dari cetakan.Butuh ketelatenan dan kesabaran,
Sabun ini juga cepat habis dikonsumsi, sehingga
penderita harus memiliki persediaan yang cukup. Harga di pasaran pun
relatif mahal jika ada. Membuatnya tidaklah susah, namun butuh
kesabaran luar biasa. Mirip menghadapi penyakit ini sendiri.
Salam kesembuhan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar