Jumat, 07 November 2014

Produk Sabun Nabati Karya Tangan

Selama 6 bulan terakhir, saya mencoba menciptakan sabun herbal yang sesuai dengan kulit orang lokal -Indonesia- dengan bahan lokal. Jadi tak sekedar njiplak resep orang, entah didapat dari internet atau nyolong tetangga. Sabun-sabun ini saya pakai sendiri untuk membuktikan keampuhannya. Kadang keluarga saya : keponakan, adik ipar, ibu, tetangga samping rumah, ikut menggunakannya. 

Berikut sabun-sabun yang telah saya buat :

1. Sabun kakao
Bahannya 50% cocoa butter, sisanya dapat berupa minyak kelapa, minyak sawit, minyak wijen, minyak jarak, dan lilin lebah tergantung suasana hati dan keluhan konsumen yang memesan :D
Fungsi utama sabun kakao untuk menghaluskan kulit, khususnya wajah, mengurangi dan menghilangkan bercak hitam, bekas luka parut, luka bekas jerawat, gigitan nyamuk, mencerahkan kulit -namun bukan memutihkan-, dan memberi kelembaban kulit. Pemakai sabun kakao umumnya tidak lagi membutuhkan handbody lotion. Efek sabun segera terlihat setelah beberapa kali  pemakaian :D

sabun kakao berbahan cocoa butter dan minyak jarak, khusus untuk meghilangkan luka parut
sabun kakao berbahan cocoa butter, minyak jarak dan minyak kelapa, ampuh mengikis daki dan kulit mati



ada yang berminat menjadikan sabun 'kue' ini sebagai sabun muka?

2. Sabun anti uban dan anti rontok
Manfaat sabun ini saya ketahui belakangan. Kebetulan saya ingin membuat shampoo bar yang memudahkan dibawa ke sana ke mari. Shampoo yang juga berfungsi sebagai lulur dan sabun mandi. Berbagai minyak saya ujicobakan, misalnya minyak kelapa, minyak wijen, minyak jarak, dan minyak zaitun. Beragam bahan saya tambahkan seperti kopi, tepung kacang hijau, dll. Dua bulan terus-menerus memakai shampo ujicoba ini, mengubah warna dan penampilan rambut saya. Mulanya saya bergantung pada shampo sekaligus semir rambut selama bertahun-tahun -maklum, saya sudah beruban sejak umur 17 tahun-, rambut yang tadinya kasar dan kusam, menjadi halus. Uban-uban menjarang dan tersamar, warna rambut menjadi kecoklatan. Rambut baru tumbuh berwarna hitam. Akhirnya resep terus saya perbaiki sehingga manfaatnya bisa dimaksimalkan.

Namun ada syarat khusus yang saya terapkan ketika menggunakan sabun anti uban ini. Saya meninggalkan semua sampo dan kosmetik perawatan rambut yang mengandung bahan kimia. Pada awal pemakaian bingga 1-2 bulan, kepala saya mengalami detoksifikasi. Setiap keramas, rambut menjadi lepek. Namun di saat kering, rambut terasa halus dan kepala menjadi ringan. Hingga kini, setelah 6 bulan pemakaian, lepek saat keramas mulai berkurang. Gatal-gatal di rambut usai keramas atau saat terkena paparan sinar matahari juga mereda. Gatal-gatal ini biasanya sebagai pertanda tumbuhnya uban baru, atau terjadinya biang ketombe akibat tumpukan keringat dan bakteri di kepala. Lalu, jika sebelumnya rambut panjang saya rontok banyak sekali, kini hanya beberapa helai saja :D

shampo anti uban yang mirip agar-agar coklat
kadang bentuknya mirip brownies :D

3. Sabun Rempah
Sesuai namanya, sabun ini menggunakan campuran rempah seperti pala, cengkeh, secang, kayu manis, fuli, dan minyak sereh. Fungsinya untuk menghangatkan badan, menghilangkan pegal-pegal, mengurangi nyeri persendian, gejala rematik, dan menyegarkan badan. Mirip relaksasi. Mereka yang menderita gangguan tidur/insomnia, semoga menjadi lelap tidurnya usai mandi dengan sabun ini. Bahan utamanya tetap minyak nabati seperti minyak kelapa, jarak, wijen, dan sawit. Belakangan saya mengolah sabun rempah dari scrap sabun kakao dan zaitun lewat proses rebatching.

sabun rempah aneka rasa yang menghebohkan persabunan herbal di barat :P
sabun rempah dengan lumuran bubuk kayu secang

4. Sabun Zaitun
Sabun ini amat dikenal luas, dijual oleh banyak orang/toko di dalam dan luar negeri. Awalnya saya agak malas membuat sabun jenis ini dengan berbagai alasan, antara lain : minyak zaitun masih diimpor dengan harga yang 'tidak murah', proses pembuatan sabun zaitun memakan waktu lama, bisa berbulan. Andai dipercepat dengan beberapa trik pun butuh waktu 1-2 minggu untuk mematangkannya, belum lagi iklim Indonesia yang tidak menguntungkan untuk membuat sabun ini secara alami (cold process). Namun masalah ini segera teratasi ketika menggunakan mixer untuk mencampur dan mengaduk adonan sabun, serta penyimpanan bakal sabun di kardus plus selimut yang menahan panas sabun tidak menguar keluar.

Sabun zaitun yang pernah saya buat terdiri dari :
sabun bayi, berbahan 90% zaitun dan minyak jarak sisanya

sabun zaitun yang di-remix dengan minyak kelapa dan minyak jarak

Saya masih membuat sabun nabati lainnya, seperti sabun untuk mengobati penyakit tertentu seperti gatal-gatal, alergi, eksim, dll, namun hanya berdasarkan permintaan. Biasanya butuh waktu antara 7-10 hari untuk menyelesaikan pesanan. 

Semoga postingan ini mampu menjawab pertanyaan dan permintaan yang masuk fia fesbuk, termasuk permintaan resep hehehe. (Maaf, saya hanya membagikan resep sabun yang umum-umum saja. Resep sabun herbal biarlah saya simpan sendiri. Maaf :P)

Satu hal yang ingin saya tekankan, saya hanya menggunakan soda api, tanpa bahan kimia lain. Sebagai pewangi saya gunakan minyak esensial. Beberapa minyak esensial saya buat sendiri. Sebagai pewarna saya gunakan pewarna tumbuhan seperti bubuk kayu secang, daun pandan, suji, kunyit, dan kopi.


Salam,

Tidak ada komentar: