Dalam dunia perekoenziman, pitera dikenal sebagai serbuk putih yang muncul di permukaan cairan ekoenzim. Pitera menjadi bonus, yang kerap diambil duluan, lalu dijadikan masker wajah dan badan.
Pitera mengandung banyak vitamin, mineral, asam amino, juga anti oksidan sesuai dengan kandungan bahan ekoenzim.
Kali ini saya membuat ekoenzim berbahan kulit jeruk. Kebetulan sedang musim panen jeruk baby. Setelah isinya dimakan, kulitnya saya cuci lalu masukkan ke toples plastik, campur air dan madu. Saya sengaja tidak menggunakan molase, gula aren, atau gula biasa. Madu yang saya tambahkan juga sedikit, hanya 2-3 sendok, sedang kulit jeruk berasal dari 2-3 kg jeruk babi.
Setelah beberapa hari muncul bintik putih mirip tepung, tapi saya biarkan. Setelah lebih sebulan bintik putih ini menutupi seluruh permukaan toples. Kini setiap hari saya ambil satu sendok bintik putih alias pitera lalu saya oleskan ke muka.
Kebetulan saya suka berenang, 2x seminggu dengan masa latihan tiap berenang 2 jam. Kulit saya pun menggelap dan kasar efek berenang di kolam yang pasti mengandung kaporit. Apalagi aktivitas berenang dilakukan jam 8.00-10.30 atau 14.00-16.00. Kulit menghitam terutama di bagian wajah, permukaan telapak tangan dan kaki. Pemakaian sunblok spf 50 tampaknya tak banyak pengaruhnya.
Untuk mengatasi hal inj setiap hari saya oleskan ke wajah, tangan, dan kaki yang terbakar. Efek cepatnya terasa, kulit agak terasa hangat namun tidak nyari. Beberapa waktu kemudian kulit yang gosong menghitam jadi sekedar coklat cerah, dan kulit semakin halus. Mungkin kulit saya tidak secerah sebelumnya -kecuali saya berhenti berenang-, namun kini kulit terasa halus, segar, dan sehat. Setidaknya itu efek jangka pendek yang saya rasakan.😍😍
Tidak ada komentar:
Posting Komentar