1. iris sabun menjadi suwiran kecil-kecil di bawah ini
sisa-sisa sabun yang saya iris tipis-tipis |
2. jika malas mengirisnya menjadi irisan tipis-tipis, rendam saja dalam air selama 1-2 hari, tergantung kekerasan sabun -biasanya makin lama umur sabun makin keras bentuknya- lalu lumat dengan tangan, hingga bagian besar sabun menjadi lebih lunak.
balok-balok sabun ini saya rendam dua malam, sebelum saya panaskan. kebetulan tak ada waktu untuk mengirisnya tipis-tipis. |
3. tambahkan susu cair (bisa susu bubuk atau susu segar atau susu apapun, asal dalam bentuk cair) ke dalam irisan atau lumatan sabun, panaskan dengan api kecil, lalu aduk dengan pengaduk kayu sampai sabun mencair dan mengental. Biasanya butuh waktu sekitar 5 menit hingga seluruh sabun mencair dan mengental.
saya tambahkan susu cair, pewarna alami, dan minyak esensial, serta kayu manis pada saat sabun saya panaskan di kompor dengan api kecil selama sekitar 5 menit |
4. Sebelum diangkat, tuangkan penambah aroma, warna, atau bahan yang kurang. Lalu aduk sampai merata beberapa detik, terus angkat. Diamkan beberapa saat sampai hangat, lalu cetak. Bisa menggunakan cetakan dari karton bekas seperti di bawah, cetakan silikon, atau apa saja.
sabun saya cetak dalam kardus bekas. |
sabun yang sudah diiris-iris setelah saya tambahkan buah vanili, kayu manis, pewarna dari bubuk secang. bahan sabun berasal dari sisa sabun cocoa butter dan zaitun yang berumur hampir setahun :D |
sabun daur ulang yang dicetak dalam cetakan hello kitty |
Catatan :
Teknik ini hanya berlaku untuk sabun yang dibuat menggunakan soda kaostik (entah NaOH atau KOH). Sedang untuk sabun yang dibuat dengan sulfat (SLS, SLeS) atau sabun pabrikan, tidak berlaku.
Butuh ketelitian dan kesabaran dalam mendaur ulang sabun agar hasilnya maksimal, sabun tidak tengik, menjadi beracun, dan teksturnya lembut.
Salam, semoga berguna :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar