Sabtu, 26 Maret 2016

Sabun Pinus, Solusi Penyakit Kulit

sabun gatal yang mengandung minyak pinus, minyak mahkota dewa, dan sambiloto
Pinus sebagai penyembuh penyakit kulit sudah dikenal sejak lama.Umumnya, di belahan barat, untuk menyembuhkan penyakit kulit serius seperti eksim, psoriasis, atau pun alergi, orang memanfaatkan tar pinus sebagai obat. Pada pembuatan sabun penyakit kulit pun digunakan tar pinus sebagai salah satu herbal ampuh. Tar pinus diperoleh dari pembakaran kayu pinus yang sudah, kayu yang bisa dijadikan bahan arang.

Sebetulnya semua bagian pohon pinus dapat dijadikan herbal penyakit kulit, tak harus diambil dari tar pinus. Daun pinus yang mirip jarum, runcing-runcing ini misalnya bisa disuling, dan minyak hasil sulingannya menjadi sumber herbal potensial. Tak hanya mengobati gangguan kulit, tapi juga anti bakteri, dan menyembuhkan beragam penyakit dalam. 

Tentang manfaat minyak pinus bisa dibaca di sini :
https://www.organicfacts.net/health-benefits/essential-oils/pine-essential-oil.html

Minyak pinus mudah didapatkan di Indonesia. Harganya pun murah, karena hutan pinus melimpah, terutama di pulau Jawa. Minyak pinus merupakan hasil sampingan PT Perhutani yang mengelola kawasan hutan di tanah Jawa. Banyak minyak pinus dijual secara onlen, di situs-situs belanja. 

Sayangnya minyak pinus lebih dimanfaatkan sebagai bahan campuran karbol, pembersih ruangan, atau cairan pengepel lantai. Nah, beberapa bulan lalu saya mencoba membuat sabun dengan bahan tambahan minyak pinus. Untuk menguatkan sabun pengobat penyakit kulit ini, saya tambahkan beberapa herbal seperti minyak mahkota dewa, sambiloto, dan intaran. Hasilnya cukup mengagumkan, sabun tak hanya beraroma segar dan mampu mengurangi gejala penyakit kulit, tapi juga mengurangi bau badan dan menghaluskan kulit.

Sabun ternyata aman digunakan pemilik kulit sensitif seperti penderita eksim, psoriasis, dengan catatan kadar gliserin alami yang dihasilkan sabun cukup tinggi.

Salam,
 

Tidak ada komentar: