Rabu, 29 Maret 2017

Sampo Kopi yang 'Moody'

sampo kopi batangan


Seperti kata teman saya Sofie -yang juga menjadi reseller sampo kopi- sampo kopi awalnya dirancang dalam bentuk padat, yang berfungsi menghentikan pertumbuhan uban baru, dan mengurangi uban yang sudah ada. Karena terbuat dari bahan alami, khasiatnya baru terasa beberapa lama setelah pemakaian. Tidak instan. Dan selama pemakaian, pengalaman satu dan lain orang akan berbeda. Ada yang langsung merasakan rambutnya lembut, enak, tidak gatal atau rontok. Ada pula yang merasakan rambutnya menggumpal, kusut, dan semakin rontok.

Pada perkembangannya, sampo kopi tak hanya mengurangi dan menghentikan pertumbuhan uban, tapi juga menghilangkan ketombe dan mengatasi rambut rontok. Bahkan pada pemakaian yang teratur dan cukup lama, rambut pemakainya akan menyubur, mengkilat, dan lembut. Botak di kepala pun perlahan akan tertutupi oleh rambut.

Sehebat itukah manfaatnya? Kalau saya bilang iya, tentu ini promo berlebihan. Padahal saya tak sedang mengejar pembeli. Menyabun dan menyampo harus dilakukan dengan bahagia, senang, dan memberi kesegaran pikiran.

Sebagian pemakai sampo kopi merasakan manfaat di atas. Uban berkurang, ketombe menghilang, rambut menjadi tebal dan banyak. Sebagian lain tidak, bahkan datang dengan banyak keluhan, penuh tuduhan. Mengapa?

1.Jika memiliki rambut sehat, Anda tak membutuhkan sampo kopi. Rambut Anda sudah cukup memproduksi minyak sendiri, melindungi tiap helainya dari teriknya sinar matahari, dan melindungi kulit kepala dari kejamnya cuaca. Anda hanya harus merawatnya secara teratur. Keramas secara teratur, sesekali memanjakannya dengan hairtonik atau pelembab rambut. Anda juga harus menjaganya dengan asupan gizi khususnya vitamin A dan B yang cukup.

Kalau rambut Anda sehat, lalu menggunakan sampo kopi -yang mirip suplemen tambahan dalam makanan- maka akan ada kelebihan produksi minyak di rambut. ALih-alih rambut bertambah sehat, justru terjadi penumpukan minyak di kulit kepala. Hasilnya adalah ketombe, gatal.

Saran saya, kalau rambut sudah sehat dan menginginkan perawatan rambut alami, keramas saja dengan cuka apel, baking soda, atau jeruk nipis. Sesekali beri vitamin rambut seperti jus lidah buaya, jus buah amla, dan sebagainya. Atau beri rambut dengan minyak nabati ala zaitun, soya, namun dalam jumlah terbatas. :P

Jumat, 10 Maret 2017

Membuat Sampo Cair Tanpa Soda Api


sabun zaitun bahan sampo

Saya sering mendapat pertanyaan, apakah membuat dan menjual sampo cair. Karena lebih mendalami 'cold process' dalam membuat sabun, saya tidak membuat sabun atau sampo cair secara khusus. Alasan saya, mencari cara yang lebih hemat energi, hemat tenaga listrik khususnya. Dalam 'cold process' kita biarkan sabun memadat secara alami, tanpa bantuan apapun, hanya menyerahkan kepada udara dan iklim setempat.

Pada pembuatan sabun cair, digunakan teknin 'hot process', yaitu dengan memanaskan adonan minyak+KOH dalam 'crockpot' selama beberapa jam. Cara ini jarang saya gunakan, karena keterbatasan listrik di rumah. Selain itu, bea produksi menjadi mahal. Setidaknya 100ml sampo atau sabun cair harus dijual Rp.40.000 baru dapat untung.

Namun, bukan berarti tak ada cara membuat sampo cair yang lain. Dengan memanfaatkan sabun zaitun padat, kita bisa membuat sampo cair sesuai kebutuhan. Sebelum membuat sampo cair, perhatikan aturan berikut:

1.Perhatikan komposisi sabun zaitun yang dipergunakan, sebaiknya sabun hanya terbuat dari minyak zaitun, atau minyak zaitun dan minyak jarak, atau minyak zaitun, minyak jarak dan minyak kelapa.

2.Sabun tidak mengandung gliserin tambahan, parfum, pengawet, pewarna, ekstrak atau bahan kimia tambahan lainnya, agar proses pemanasan berjalan lancar dan sabun tidak menggumpal setelahnya.

3.Dianjurkan sabun zaitun yang tak beraroma, apalagi jika nanti sampo hendak dipergunakan oleh anak-anak dan bayi. aroma pada sabun, baik yang berasal dari parfum, minyak esensial, atau pewangi, kerap membuat mata pedih.
sampo cair yang dibuat tidak jernih karena bukan hasil 'hot process'


Cara membuat sampo cair :