Sejak tiga tahun lalu
saya mengidolakan lemak coklat atau cocoa butter sebagai pelembab
perawatan kulit saya yang kering. Hanya dioles langsung ke kulit,
maka kering pada kulit, termasuk kering yang mengundang rasa gatal,
pun lenyap 2-3 hari kemudian. Saya kemudian mulai bereksperimen
dengan cocoa butter, mencoba menghasilkan produk yang seramah mungkin
dengan kulit alias tanpa memakan tambahan zat kimia tertentu.
'cocoa butter' dalam bentuk padat pada suhu ruangan |
Hasil eksperimen
tersebut adalah :
1.Aneka sabun kakao
berbahan utama -bahan terbesar- cocoa butter, seperti :
sabun kakao-susu |
sabun kakao kayu manis |
Sabun kakao berfungsi
melembabkan kulit -biasanya anda tak butuh cairan pelembab kulit
setelah beberapa hari memakai sabun ini- serta mencerahkan kulit,
termasuk wajah. Selain itu sabun kakao ternyata dapat menyamarkan
-dalam jangka waktu lama- dapat menghilangkan bekas luka, flek hitam,
selulit.
2.Krim kakao.
Krim kokoa ini kerap
saya gunakan untuk mengobati telapak kaki yang pecah-pecah, jari-jari
yang pedih atau panas setelah mencuci, juga kerap saya jadikan
pelembab kulit. Tak jarang krim kokoa menjadi lipbalm alias pelembab
bibir. Hanya, krim ini kerap membeku pada suhu rendah, seperti
dibawah 25 derajat Celcius. Jadi saya mesti rajin menghangatkannya agar
lembek sehingga enak dipakai. Proses penghangatan bisa dilakukan
dengan memasukkan ke 'magic jar', merendamnya dengan air panas, atau
menjemurnya di sinar matahari selama 5 menit.
Krim kokoa juga saya
gunakan untuk mengurangi keloid akibat operasi kanker 5 tahun lalu.
Lumayan hasilnya, keloid semakin menipis dan halus.
Gemas dengan kondisi
krim kokoa yang kerap membeku, saya buat minyak kokoa dengan
mencampur dengan semacam pelarut -lemak atau minyak lain- sehingga
cocoa butter selalu dalam kondisi cair. Minyak kokoa lalu saya
masukkan ke dalam wadah bekas minyak aromaterapi, dan bisa saya bawa
ke mana-mana dengan mudah. Jika ada bagian kulit yang terasa kasar,
maka tinggal oles saja. Lebih praktis dan nyaman dipakai.
4.Deodoran kakao
Cara membuat deodoran
kakao mudah saja, tinggal mencampur sedikit lemak coklat cair dengan
baking soda dalam sebuah wadah kecil, lalu bekukan. Jika hendak
memakainya, tinggal ambil 'segupil' dengan jari, oleskan ke ketiak.
Walau tak harum, deodoran kakao efektif mencegah bau badan selama
lebih 20 jam, serta tak meninggalkan noda kekuningan pada bagian
ketiak baju/kaos.
Dalam memanfaatkan
cocoa butter untuk keempat fungsi di atas, saya pilih cocoa butter
kelas 1, yang mengeluarkan aroma coklat sangat kuat. Agak susah
ditemukan di pasaran, karena cocoa butter yang biasa dijual adalah
yang tanpa bau dan lebih murah harganya, serta biasa digunakan dalam
pembuatan roti/kue. Cocoa butter kelas 1 ini lebih banyak ditujukan
buat ekspor, bukan dilempar ke pasaran dalam negeri. Harganya antara
1,5-2x cocoa butter di pasaran. (Biasalah di Indonesia, barang bagus
selalu ditujukan buat ekspor. Barang kualitas 'second' dikonsumsi
sendiri :P)