Sering teman bertanya kenapa harga sabun nabati lebih mahal ketimbang sabun buatan pabrik yang banyak memenuhi toko swalayan dan kedai kelontong. Selain lebih mahal, baunya pun mirip 'bawang'. Banyak pula kawan yang mulanya penuh minat hendak membeli sabun, akhirnya undur diri, kabur tanpa kabar, saat tahu harga sabunnya tak sesuai dengan isi kocek. Karena kerap menghadapi hal ini dalam kehidupan sehari-hari, saya pun memposting tulisan ini.
Ada perbedaan mendasar antara sabun produk pabrik dan sabun nabati buatan tangan, di antaranya :
1.sabun buatan pabrik menggunakan konsentrat, SLS atau SLeS yang jauh lebih murah harganya dalam pembuatan sabun. Tentu saja ini zat kimia yang berbahaya bagi lingkungan, karena sulit diurai oleh lingkungan. (soal SLS atau SLeS sila buka wikipedia atau di-googling saja :P)
Sedang sabun nabati buatan tangan memanfaatkan sodium hidroksida (NaOH) yang harganya Rp20.000/kg atau potassium hidroksida (KOH) yang harganya sekitar Rp60.000/kg atau lebih. Ketika reaksi pembuatan sabun berakhir, jejak KOH atau NaOH akan menghilang. Sabun yang dipakai pun lebih mudah diurai oleh lingkungan (dalam hal ini air di selokan, tanah, dsb).